Oleh: Asep Sutisna
Ketika alam semesta menjadi tanda kebesaran Allah s.w.t dan kisah umat terdahulu sebagai teladan tentu akan membawa kita kepada sebuah hakikat kebenaran baik yang telah dikabarkan al quran maupun yang telah disaksikan kehidupan manusia. Dan iman yang kuat adalah buah dari hidayah (petunjuk) dan hikmah dari apa yang kita pelajari.
Mendengar berita tentang seekor burung yang bisa belajar melafalkan dan menghafal beberapa ayat al quran mungkin sebagian dari kita sulit untuk mempercayainya apalagi dengan didasari oleh pemahaman bahwa burung dan hewan lainnya hanya mampu bersuara yang tidak bisa dipahami manusia, kalaulah kisah tentang percakapan Nabi Sulaiman a.s dengan burung hud hud itu tidak dikabarkan al quran.
Si makhluk bersayap yang istimewa diatas adalah seekor burung beo asal Pakistan yang dilatih pemiliknya dalam tempo sembilan bulan ternyata mampu melafalkan beberapa ayat al quran, basmalah dan shalawat. Ketika dia memulai bicara layaknya suara manusia dia mulai dengan bismillahirrahmanirrahim ( dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) kemudian diikuti oleh surat al ikhlas dan surat al fatihah dan diakhiri dengan shalawat kepada Rasulullah s.a.w. seperti yang telah diberitakan TV al jazirah dan belakangan videonya sudah beredar di situs youtube.
Subhanallah, bagi saya itu adalah sebuah pencapaian yang sungguh luar biasa, suaranya yang khas dan alami sangat menggetarkan hati, dan jujur saja, kalau boleh saya gambarkan perasaan saya ketika pertama kali mendengar suaranya, saya merasa sedikit takut, ada penyesalan dan malu. Saya jadi ingat masa kecil yang nakal, setiap sore selalu dicari orang tua agar pergi ke surau untuk belajar al quran tapi saya selalu bersembunyi di bawah meja atau di bawah ranjang dan kadang dibalik pintu, kemudian saya malu karena dengan kemalasan itu saya menjadi termasuk orang yang lambat bisa membaca al quran, dan saya merasa takut itu akan waktu kosong saat ini yang saya habiskan begitu saja di depan layar computer, layar Hp dan layar TV akan menjauhkan saya dari al quran, naujubillahimindzalik.
Semoga kisah ini bisa kembali menyegarkan khususnya saya sendiri akan gairah membaca al quran dan pembaca bulletin umumnya untuk bersama-sama kembali kepada al quran dan jalan lurus yang dibawa al quran menuju tali agama Allah s.w.t. dan tidak ada kata terlambat untuk belajar membaca al quran dan bagi yang telah menguasainya mari kita hiasi dan perindah lidah kita dengan mengamalkannya, semoga kita semua termasuk orang yang diberikan syafaat (pertolongan) al quran oleh Allah ta’ala di akhirat kelak, amien ya rabbal alamin…
Rabat, 23-3-2007. 07.28am
No comments:
Post a Comment