Friday, September 23, 2005

Setia

Oleh : Nasrullah Afandi

إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم الملائكة ألا تخافوا و لا تحزنوا و أبشروا بالجنة التى كنتم توعدون.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fushshilat, 30).

Setia adalah fenomena yang sangat wajar dan manusiawi untuk diterapkan dalam kehidupan. Ia menjadi hal penting yang mengistimewakan masyarakat berpendidikan.

Dalam masyarakat kita, kata “setia” oleh khalayak hanya diidentikkan dengan fenomena cinta-asmara, seperti setia pada sang suami, pacar dan sejenisnya. Namun sebenarnya makna dan ruang lingkup setia jauh lebih luas dari itu.

Setia merupakan salah satu modal sukses dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari kehidupan dunia yang kita alami sekarang sampai alam akhirat yang akan kita jalani nanti.

Ia adalah sifat yang identik dengan "dipercaya" atau yang dalam bahasa Arabnya disebut amanah. Amanah sendiri merupakan salah satu sifat wajib para nabi dan rasul.

Jika pasangan suami-istri berjalan tanpa ada kesetiaan, maka pertengkaran dan percerain adalah salah satu resikonya.

Jika seorang pemimpin tidak setia pada warganya, maka kezaliman yang dilakukannya dan akan sangat mungkin mengakibatkan kekacauan oleh sebab tindakan-tindakan anarkis. Namun jika ia menerapkan kesetiaan, maka yang terjadi adalah kebalikannya.

***
Sejarah mencatat betapa sadisnya Raja Fir'aun menyiksa wanita Masyithah. Tidak saja beliau sendiri, tetapi juga anak-anaknya yang di hadapan matanya diceburkan ke dalam air mendidih yang bergolak dan dijadikan alat penyiksakan untuk menambah derita Masyithah. Namun wanita shalihah itu tetap setia pada Tuhannya, Allah SWT.

Karenanya, bila sekarang ada fenomena yang menggelikan namun nyata --banyak orang yang hanya beberapa hari terlambat makan, lantas menukar imannya dengan mie instant dan susu--, maka itu menunjukkan fakta betapa dominan sifat khianat atau tidak setia terhadap Tuhan.

Dalam konteks asmara, kita membaca kisah cinta Lady Diana. Ia memburu pemuda asal Mesir yang bernama Imad Al Fayed yang akrab disapa Dody al Fayed. Faktor utamanya adalah karena Pangeran Charles yang telah "mengalir" pada urat nadi sang putri tidak setia padanya dan jatuh ke dalam pelukan mesra Camilla Parker.

Tumbangnya kekuasan Tunggul Ametung terjadi tidak lain karena Sang Permaisuri Putri Purwa selingkuh dengan Ken Arok dan berkoalisi untuk menumbangkan tahta Tunggul Ametung.

Masih banyak lagi contoh yang lain.

***

Kesimpulannya, sifat setia amat penting bagi manusia, baik individual maupun sosial. Kecuali jika ia ingin tidak lagi bisa dibedakan dari binatang yang tidak mementingkan kesetiaan. Sebab bagaimanapun kesetiaan adalah tonggak hubungan vertikal dengan Allah dan horizontal dengan sesama manusia.
Nomor 05/Edisi II/Th.I

No comments: