Oleh : Achmad Suprapto
Bulan Sya’ban akan meninggalkan kita. Insya Allah, pada kamis depan, kita akan menyambut bulan Ramadhan yang penuh keberkahan. Maka dari itu marilah kita menilai, apakah persiapan kita untuk menghadapi bulan Ramadhan? Apakah persediaan kita untuk menyambut bulan puasa?
Allah s.w.t berfirman dalam surah Al-Baqarah, ayat 183:
Allah s.w.t berfirman dalam surah Al-Baqarah, ayat 183:
يأيها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
Dari ayat di atas, jelas untuk kita bahwa Allah s.w.t mensyariatkan puasa pada bulan Ramadhan, tujuannya adalah agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa. Maka perlu kita buat persediaan agar apabila tiba bulan Ramadhan, dan kita menunaikan kewajiban berpuasa, kita akan menjadi orang yang bertaqwa. Janganlah sekali-kali kita menyangka bahwa dengan berpuasa saja pada bulan Ramadhan, tanpa membuat persediaan, kita akan menjadi orang yang bertaqwa.
Apakah persiapan yang perlu kita lakukan untuk menghadapi bulan Ramadhan? Apakah persiadaan untuk menyambut kehadiran bulan yang penuh dengan keberkahan ini? Persiapan pertama adalah persiapan fisik. Ia perlu karena kita akan menggunakan tenaga kita untuk berpuasa sepanjang hari pada bulan Ramadhan. Perut kita tidak akan diisi pada siangnya. Dan kita akan menggunakan tenaga untuk mengerjakan sholat Terawih pada malamnya. Juga, selama sebulan lamanya, kita akan bangun sebelum Subuh untuk makan sahur. Perubahan-perubahan ini memerlukan persiapan fisik yang baik.
Berapa ramai dari kalangan kita yang merasa berat berpuasa pada awal-awal Ramadan. Tetapi hilang perasaan tersebut pada akhir-akhir Ramadan. Ini adalah kerana pada awal Ramadan tubuh badan kita masih lagi belum cukup bersedia untuk menghadapi perubahan yang dituntut untuk berpuasa. Manakala pada akhir Ramadan pula, tubuh badan kita sudah membuat penyesuaian fisik untuk ibadat puasa. Sehinggakan kita tidak merasa berat untuk berpuasa.
Maka, apakah persiapan fisik yang boleh kita lakukan? Pertama, latihkan diri memakan sarapan seawal mungkin. Beratkan sedikit sarapan tersebut. Ini sebagai persiapan untuk sahur kelak ketika Ramadhan. Kemudian, apabila tiba waktu makan siang hari, kurangi kawuntitas makanannya. Ambilah makan siang hari yang ringan. Ini agar membiasakan perut kita untuk menghadapi puasa kelak. Dan akhirnya, untuk makan malam, jangan makan terlalu berat atau terlalu banyak. Karena apabila kita berpuasa kelak, Islam menganjurkan agar kita berbuka puasa dengan makanan ringan. Ini agar dapat membantu kita melaksanakan ibadat pada waktu malam. Makanan yang berat bukan saja menyebabkan kita merasa malas untuk mengerjakan ibadat, malah juga akan membawa mudarat atau bahaya pada jasmani kita.
Kita juga boleh melatih diri kita dengan tidur lebih awal, dan bangun sebelum waktu Subuh. Waktu tidur perlu dijaga. Janganlah kita jadikan bulan Ramadhan kelak sebagai alasan untuk kita merasa lelah atau ngantuk pada siang harinya, lantaran tidak cukup tidur. Mereka yang tidak cukup tidur adalah bermula dari kekurangan mereka sendiri. Karena mereka tidak melatih diri mereka tidur lebih awal. Sedangkan mereka nanti perlu bangun lebih awal untuk makan sahur. Apabila seseorang itu tidur lewat, dan kemudian bangun lewat sehingga makan sahur, maka itulah yang menyebabkan seseorang itu merasa letih pada siang harinya. Karenab mereka berpuasa tanpa bekal makanan di perutnya. Rasulullah s.a.w bersabda:
تسحروا فإت في السحور بركة
Artinya: "Makan sahurlah, karena pada sahur itu ada keberkahan". (Hadith riwayat Bukhari)
Persiapan kedua yang perlu kita lakukan adalah persiapan mental. Ini termasuk menyematkan dalam diri kita keyakinan bahwa kita akan mampu berpuasa pada bulan Ramadhan dengan sukses. Bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang khusus untuk kita, umat Nabi Muhammad s.a.w. Bulan yang datang hanya setahun sekali saja. Maka kita tanamkan dalam diri kita kegembiraan menyambut bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini.
Apabila kita sudah mengetahui persiapan fisik dan mental, dan kita berkomitmen untuk melaksanakannya, ketahuilah bahwa persiapan-persiapan tersebut tidak akan sukses tanpa seizin dan keberkahan dari Allah s.w.t. Maka, untuk menjadikan persiapan-persiapan fisik dan mental itu sukses dilaksanakan, kita perlu juga membuat persiapan ketiga. Iaitu persiapan rohani. Malah, inilah persiapan yang paling penting.
Persiapan rohani artinya, kita mensucikan jiwa kita dari segala kotoran. Dan menghiasinya dengan segala kebaikan. Orang yang menyambut kehadiran Aidilfitri akan membersihkan rumahnya. Dan menghiasinya dengan perhiasan. Sekiranya itu yang dilakukan untuk sesuatu benda di dunia ini, yang akan ditinggalkan apabila mati kelak, apatah lagi hati dan jiwa kita yang akan kekal bersama kita sehingga mati kelak? Tidakkah terlebih penting untuk kita membersihkan dan menghiasi hati kita untuk menyambut bulan Ramadhan?.
Membersihkan hati boleh dilakukan dengan melakukan taubat atas dosa-dosa yang lalu. Dan penghiasan hati boleh dilakukan dengan meningkatkan lagi kwalitas dan kuantiti ibadat kita. Semoga dengan demikian, Allah s.w.t akan membantu kita menjalani ibadat dalam bulan Ramadhan dengan lebih baik lagi dari tahun-tahun yang yang lalu. Dan semoga dengan demikian, kita akan mengakhiri bulan Ramadhan sebagai orang-orang yang bertaqwa, yang sukses dunia dan akhirat, amiin.
No comments:
Post a Comment